“If I Fell in Love With You”

Weeh, sekilas judul ini romantis juga ya? Hahaa… Tapi nggak kok, gue ga lagi pengen bermellow ria dengan berpuisi pada saat ini. Cuma ingin sekedar bercerita saja disaat kantor kesayangan gue ini lagi sepi karena banyak yang dinas dan quote ini berputar-putar di dalam kepala gue. (uppss.. ketauan deh gue lagi ngepost!) hahaa… sebentar aja kok! Nggak akan mengurangi waktu produktif gue pas lagi kerja dan sifat multitasking gue biasanya lebih ampuh pas  gue lagi kepepet.

Kalau lo salah seorang pemerhati musik lo pasti tau judul lagu diatas. Yess, it’s The Beatles’s song! Yup, lagu ini diciptakan dan di populerkan oleh salah satu group band favorit gue, The Beatles. Jadoel? Oh tentu tidak, menurut gue mereka punya sense yang langka karena tidak dimiliki oleh semua grup musik yang perkembangannya mengiringi jumlah populasi manusia saat ini. Lagu-lagu mereka inspireable dan everlasting.

Grup band ini, as you know dibentuk di Liverpool pada tahun 1960, seringkali dianggap sebagai pemusik tersukses secara komersial dan paling banyak mendapat pujian dalam musik populer. Sejak tahun 1962, kelompok ini terdiri dari John Lennon (gitar ritem, vokal), Paul McCartney (gitar bass, vokal), George Harrison (gitar utama, vokal), Ringo Starr (drum, vokal). Dan secara gue salah satu penggemar pria-pria “cantik” tentu saja gue mengidolakan Sir Paul Mc. Cartney. Oke, kita ga akan membahas lebih lanjut mengenai sepak terjang perjalanan hidup grup band ini karena lo semua pasti dengan mudah menemukannya via Mr. Google ato Mrs. Yahoo, right?

Gue cuma mau sharing sedikit mengenai salah satu lagu The Beatles favorit gue:

“If I fell in Love With You”

If I give my heart to you
I must be sure
From the very start
That you would love me more than her

If I trust in you, oh please
Don’t run and hide
If I love you too, oh please
Don’t hurt my pride like her
’cause I couldn’t stand the pain
and i would be sad
if i new love was in vain

So I hope you see that I
Would love to love you
And that she will cry
When she learns we are two
cause I couldn’t stand the pain
and I would be sad if our new love was in vain

so I hope you see that I
would love to love you
and that she will cry when she learns we are two.

If I fell in love with you…

Well, tiba-tiba sisi feminisme gue timbul seketika meresapi lirik ini (ceileehh…). Liriknya menurut pandangan sebelah mata gue menggambarkan sisi ketakutan seseorang untuk membuka hatinya lagi dan pandangan sebelah mata gue yang lain adalah adanya semacam keraguan untuk mulai jatuh cinta lagi. Silogismenya sih dikarenakan lembar cerita sebelumnya mungkin sudah ketumpahan tinta dan ga bisa diperbaiki kecuali di robek-robek-dihancurkan-dan didaur ulang. Ouuchh, pedih!

Gue, jujur, dalam pengalaman metamorfosis gue dari cewe yang sering menggunakan otak kanan (yang full of fairy tales), gue baru sadar kalo saat ini gue lebih menggunakan otak kiri gue dalam memikirkan hubungan cinta. Ternyata terdapat perasaan semacam insecure sebelum memutuskan untuk jatuh cinta. Hah? Jatuh cinta emang bisa diatur? Yaaa…. Jatuh cintanya mungkin nggak, it happens accidentally, tapi “KADAR” cinta itu yang bisa diatur, cuy!

*tarik napas dalem-dalem dan hembuskan*.

Ternyata perkembangan genetik dalam sel-sel tubuh membuat gue mulai memahami bagaimana bisa membentuk cinta dalam zona empat dimensi di dalam jaringan otak. “Perasaan” yang sering dikatakan timbul dari “hati” itu sebenarnya juga berasal dari “otak”. Otaklah yang mengeluarkan semua sumber perasaan, yang seoalah-olah merupakan output dari “hati”. Padahal “hati” yang sebenarnya adalah salah satu organ dalam tubuh yang berfungsi untuk memecah senyawa racun atau detoksifikasi. Jadi, seharusnya otak itu punya hak perogratif untuk mengontrol yang namanya “perasaan”, bukan begitu? Hah, baiklah, cukup untuk pengenalan biologi setingkat anak SD ini!

Jadi, pada intinya dikarenakan gue orang yang hati-hati dalam “memutuskan” untuk jatuh cinta, jadi gue juga hati-hati bener deh dalam mengatur KADAR perasaan “cinta” itu sendiri. Berani jatuh cinta, siap juga patah hati kan, bok? Pas gue udah mutusin jatuh cinta dalam kadar besar ke orang yang salah dan akhirnya nyakitin gue, weh, jangan salahkan bunda mengandung kalo besok-besok pipi gue ga tembem lagi (sorry, gue lebay dikit!) Hahahaa….

*gembungin pipi sebentar*

Oke, balik lagi ke lirik lagu “If I Fell in Love with You” diatas (kalo lo ga ngerti artinya, mending minta tolong dulu sama Mr. Google). Yah, intinya sih jatuh cinta ga sesimpel itu. Cinta itu memang indah, tapi kalo lebay ibarat lagu D’Massive – “Cinta Ini Membunuhku”. Lebih baik memberikan cinta dengan kadar yang besar kepada orang yang benar-benar telah “SAH” menjadi milik kita dan perasaan insecure itu akan hilang. Karena insyaAllah pasangan kita itu adalah orang yang benar-benar telah yakin menjadikan kita pasangan atau pendamping hidupnya. Dia juga akan bertanggung jawab menjaga perasaan kita. Sehingga kata “IF” dalam lagu tersebut dapat dihilangkan. Oke ga broh? *nyengir kuda*

Tapi perlu diingat yah, lo semua jangan cuma cinta sama makhluk ciptaan-Nya saja, justru harus lebih mencintai Penciptanya. Karena Allah itu maha pembolak-balik hati. Berhati-hatilah sama sang empunya hati, kapan saja Dia bisa mengambil perasaan cinta yang telah tumbuh berkembang berwarna-warni di hati kita dan menukarnya dengan penyakit galau tingkat kronis. Zzzzz….. Males!

Yasudah, cukup cuap-cuap di siang hari ini. Masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan termasuk pekerjaan renovasi hati. *ngeeekk!*

L o v e @chiripaaa

Comments
6 Responses to ““If I Fell in Love With You””
  1. sivaaa,,, genre tulisan kamu tuh yah, selalu ada sisipan ilmiah (serasa baca buku ainun & habibie) dimana walopun dia mencoba mengambarkan kisah indah cintanya ke ainun tapi tetep ya ada analogi ilmiahnya #deileeeee…

    love it!!

    • Siva says:

      Makasii Nesyaa… aku jg ga tau kenapa kalo nulis jadi begitu bentuknya… hihihii… ga sengaja tapi ternyata ada genrenya yaahh… hahaa 🙂

  2. shinta says:

    ahhahahaha,,, selalu seneng baca tulisan siva,,,
    ehem,, kalo udah ada yang baru boleh juga kok diceritain 😛

    miss ya 🙂

  3. aulleaul says:

    gw langsung youtube lagunya siv..hehehe
    gw juga biasanya gitu siv, gw batesin “kadar” cinta gw
    hahahah

Leave a comment

  • Daisypath

    Daisypath Anniversary tickers
  • My Wedding Daisypath

    Daisypath Anniversary tickers